Accelerated
SAP (ASAP) Methodology adalah pendekatan yang direkomendasikan SAP untuk
mengimplementasikan software ERP di perusahaan. Pengalaman SAP dalam membuat
dan mengimplementasikan software ERP di berbagai jenis perusahaan menghasilkan
sebuah best practice yang telah teruji keberhasilannya berdasarkan pengalaman
yang mereka miliki. ASAP Methodology membantu agar implementasi SAP memberikan
hasil yang efektif, efisien dan optimal terutama dalam hal waktu, biaya,
kualitas, kesesuaian dengan kebutuhan serta pemanfaatan sumber daya yang ada.
Implementasi SAP merupakan proyek yang cukup besar dan memiliki resiko yang tinggi. Keberhasilan dan kesesuaian implementasi SAP dengan kebutuhan bisnis merupakan hal yang harus dipenuhi. Apalagi implementasi dan operasional SAP memerlukan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, proses-proses yang dilakukan dari hulu ke hilir harus berjalan secara maksimal.
ASAP
Methodology memiliki 5 fase, yaitu:
1.
Project
Preparation
2.
Business
Blueprint
3.
Realization
4.
Final
Preparation
5. Go-Live and Support
Penjelasan
lebih mendalam dari fase-fase tersebut akan dijelaskan di bawah ini.
Dalam
fase ini, perusahaan dan bagian terkait membuat perencanaan awal dan persiapan
implementasi SAP. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Menentukan
goal dan objectives (tujuan) dari proyek implementasi SAP. Perlu diingat bahwa
ekspektasi perusahaan juga perlu dicatat karena perusahaan pasti memiliki
ekspektasi besar yang harus diwujudkan ketika melakukan sebuah proyek besar.
Menentukan
dan memperjelas scope implementasi SAP serta membangun organisasi proyek atau
komite yang dibutuhkan sekaligus pengalokasian sumber daya di dalamnya.
Menentukan
urutan langkah yang akan dilakukan.
Membentuk
tim proyek, konsultan atau tim lain yang dibutuhkan.
Mendokumentasikan
tahap Project Preparation dan memastikan tahap-tahap diatas harus disetujui
oleh perusahaan dan tim proyek sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
Fase ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan pandangan tentang bagaimana perusahaan akan mengimplementasikan SAP untuk mendukung proses bisnis. Dalam fase ini, tim proyek akan melakukan identifikasi untuk mengetahui proses bisnis yang dilakukan perusahaan. Hasil dari proses ini adalah dokumentasi mengenai proses bisnis yang dilakukan perusahaan beserta improvement yang akan dilakukan dengan implementasi SAP. Tahapan ini sangat penting karena sangat menentukan keberhasilan implementasi SAP. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Tim
proyek mengidentifikasi keseluruhan proses bisnis yang ada dengan kuesioner
atau metode lainnya sebagai media komunikasi dengan bagian-bagian yang ada di
perusahaan.
Tim
proyek mengerti dan memahami proses bisnis yang dilakukan perusahaan (current
state).
Memetakan
proses bisnis ke dalam sistem SAP serta menentukan kondisi yang diharapkan
(future state) setelah implementasi SAP berdasarkan kondisi As Is dan tujuan
yang ditentukan di awal.
Mencari
perbedaan atau jarak antara kondisi perusahaan saat ini (As Is) dengan kondisi
perusahaan yang diharapkan setelah implementasi SAP (To Be). Jarak atau
perbedaan yang disebut gap ini kemudian dianalisa untuk mendapatkan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai kondisi To Be.
Mendokumentasikan
tahap Business Blueprint dan memastikan tahap-tahap diatas harus disetujui oleh
perusahaan dan tim proyek sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
Fase ini bertujuan untuk mengimplementasikan SAP berdasarkan kebutuhan dan proses bisnis yang terdapat di Business Blueprint. Fase ini memiliki dua tahap yang perlu dilakukan, yaitu:
Tim
konsultan mengkonfigurasi sistem dasar atau baseline system.
Tim
proyek melakukan penyesuaian dan penyempurnaan (fine-tune) untuk memastikan
pemenuhan kebutuhan bisnis perusahaan sesuai perencanaan yang telah dilakukan.
Biasanya,
para functional dan ABAP developer bekerja pada fase ini.
Fase ini dilakukan sebagai persiapan akhir sebelum sistem SAP siap digunakan (Go Live). Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1.
Unit
Testing
2.
Integration
Testing
3.
User
Acceptance Testing
4.
Uji
coba lain yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan.
5.
Jika
terdapat sistem lama yang digunakan, maka migrasi data dari sistem lama ke sistem
SAP dilakukan pada tahap ini. Pengguna juga harus diberi pelatihan untuk
menggunakan sistem SAP ini.
Fase ini ditandai dengan dimulainya penggunaan SAP di perusahaan. Sistem perlu dimonitor untuk mengetahui dan mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi sehingga bantuan (support) dapat dilakukan dengan segera. Selain itu, kegiatan optimalisasi sistem perlu dilakukan agar sistem menjadi semakin handal. Ketahui hal penting lain nya dalam implementasi SAP dalam artikel berikut 4 Komponen Penting dalam Implementasi SAP dan 8 Hal Penting dalam Implementasi Sistem ERP
Methodology ASAP mencakup siklus lengkap suatu project management mulai dari perencanaan ,manajemen dan implementasi. Metode ini juga berfungsi sebagai panduan untuk Manajemen Proses Bisnis serta berorientasi pada layanan. Berikut ini akan dijelaskan keuntungan dari ASAP Metodoloy antara lain :
Begitulah pemaparan mengenai ASAP methodology dalam pengimplementasian SAP. Sebelum kita mengimplementasikan sistem SAP ini, ada baiknya pelajari lebih lanjut tentang tahapan implementasi atau methodology yang digunakan. Sekian Terimakasih