Maintenance server merupakan hal yang perlu dilakukan secara berkala
untuk dapat meningkatkan performa dan juga melindungi data-data penting dari
kerusakan atau serangan virus seperti ransomware. Maintenance server sering
dianggap tidak penting, padahal maintenance server mempunyai manfaat yang
begitu penting. Tapi sebelum kita maintenance server, ada beberapa hal yang
perlu kalian ketahui sebelum melakukan maintenance server.
Perlu juga kita untuk mem-backup Server secara keseluruhan, untuk
menghindari dari adanya ancaman virus dan crash pada system, jika ada yang
menggunakan server secara virtualisasi seperti contohnya menggunakan Vmware,
Hyper-V dan lainnya kita harus membuat scheduler snapshoot untuk backup server
keseluruhan mulai dari database, disk, system, software semua akan ter backup
dalam 1 Server.
Bagi yang menggunakan Tasks Autobackup & Autodelete pada servernya,
sering kali kita lupa untuk check apakah database tersebut sudah ter simpan
atau tidak, maka dari itu kita perlu check dan re check tiap hari nya atau tiap
minggu nya kondisi file backup tersebut, takutnya pada saat hari tertentu ada
beberapa database yang tidak tersimpan
Dan pastinya untuk penyimpanan autobackup akan memakan storage yang
cukup besar jika tidak di pindahkan hasil backup tersebut ke external disk
kapasitas storage akan penuh, untuk mencegahnya bisa dipindahkan hasil backup
nya ke external disk contoh menggunakan NAS, Hardisk Eksternal, External Disk
lainnya supaya tidak menumpuk di System File C:
Terkadang kita melakukan sharing folder dalam server untuk membagikan
beberapa folder kepada user-user yang membutuhkan, contoh ketika ada user A
ingin membuka folder A user tersebut hanya bisa akses folder A saja, user
lainnya tidak bisa membuka folder A tersebut karena untuk menghindari miss data
dari user yang tidak bertanggung jawab, dan perlunya untuk men enkripsi
beberapa folder penting yang di sharing agar tidak ada user yang bisa masuk.
Selain meninjau storage, perlu juga untuk memonitoring penggunaan server
lain. Penggunaan memori dan prosesor dapat menunjukkan seberapa berat
server digunakan. Jika penggunaan CPU dan memori sering mendekati 100%, itu
pertanda bahwa server mungkin kelebihan beban. Pertimbangkan untuk mengurangi
beban server, atau dengan menambahkan server tambahan. Opsi lain termasuk menetapkan
kembali beban kerja tertentu ke lingkungan cloud, sehingga menerapkan solusi
cloud hybrid.
Sama seperti penggunaan memori dan CPU, beban server memiliki kapasitas
jaringan. dapat mempertimbangkan untuk menggunakan alat pemantauan jaringan.
Alat-alat ini dapat mengawasi traffic jaringan untuk penggunaan yang tidak
biasa atau bermasalah. Seperti contohnya MRTG, PRTG, atau bisa juga menggunakan
Router yang dipakai seperti Mikrotik, Fortiget untuk Security dan lainnya.
Kenapa perlu update OS, karena setiap update-an tersebut ada beberapa fitur keamanan untuk mengamankan server seperti contohnya pada update windows itu akan selalu ada update mungkin setiap bulan atau setiap tahun yang menambahkan fitur-fitur security update, dan pada linux pun kita perlu untuk update OS nya agar lebih aman dan terbaru.
Baca Juga : 8 Tren ERP untuk Tahun 2022
Pada server Firewall ini perlu
di nyalakan guna untuk memperkuat keamanan server, seperti aplikasi bawaan dari
windows yaiut Windows Firewall Advance Security, disitu terlihat ada Domain
Profile, Private Profile, Public Profile perlu kita pakai sebagai inbound &
outbond port yang akan kita gunakan.
Port Remote dekstop secara
default yaitu 3389, jadi jika kita menggunakan remote server jarak jauh dengan
menggunakan Remote Desktop tentunya kita akan menggunakan port itu untuk
protokolnya, sebagai keamanan server perlu juga kita mengganti port tersebut
dengan port random agar menghindari dari brute force.
Perlu kita ketahui bahwa
password pada user itu terkadang beda-beda, sebagai contoh ada salah satu user
resign kita perlu merubah password user tersebut agar user tidak bisa
menggunakan lagi.
Memberikan user access &
privileges kepada user-user yang membutuhkan saja, jangan memberikan user hak
akses admin selain dari admin server/IT.
Sama seperti poin nomor 2,
perlu kita rubah port pada remote server, namun pada Remote access server ini
kita harus membatasi user-user yang menggunakan aplikasi sesuai dibutuhkan
saja, seperti contoh nya menggunakan software TS Plus, Citrix jadi user hanya
bisa remote access software nya saja tidak dengan full desktop.
Hal-hal di atas adalah yang perlu diperhatikan untuk maintenance server dari sisi server data, software dan sistem, hingga dari sisi security dan monitoringnya agar saat maintenance server dapat berjalan dengan baik. Apabila perusahaan anda ingin lebih tau lebih lanjutnya bisa hubungi kami ‘KLIK DISINI’.
Tags : SAP Business One Bandung, SAP Business One Bali, SAP Business One Surabaya, SAP Business One Jakarta