Freight pada SAP Business One

Lukman 03-10-2021 1483 Viewer SAP Business One




Freight Costs atau yang biasa kita kenal di Indonesia dengan istilah “ongkos angkut” atau “ongkos kirim” adalah pengeluaran (expenditure) untuk memindahkan barang dari gudang penjual ke gudang pembeli.

Biaya – biaya yang termasuk dalam freight ini antara lain Biaya Pengiriman, Bea masuk, Biaya Asuransi Pengiriman baikitu saat transaksi pembelianataupun transaksi penjualan

Terdapat 2 tipe syarat penyerahan barang dalam suatu transaksi dagang antara lain :

 

1. FOB (free on board) Shipping Point

 

Adalah biaya angkut (ongkos kirim) barang dagang dari gudang penjual menuju gudang pembeli menjadi tanggung jawab dari seorang pembeli barang tersebut. Sehingga kepemilikan barang telah menjadi hak pembeli meskipun barang masih berada di tempat penjual. Meskipun pada saat tutup buku pada siklus akuntansi pihak pembeli, barang tersebut belum diterima, maka barang tersebut harus dicatat dalam akun persediaan.

 

2. FOB (free on board) Destination Point

 

Adalah biaya angkut (ongkos kirim) barang dagang dari gudang penjual menuju gudang pembeli menjadi tanggung jawab si penjual, sehingga kepemilikan barang menjadi hak pembeli saat sudah diterima oleh si pembeli. Jika pada saat akhir tahun buku barang tersebut belum diterima, maka nilai barang tersebut tidak boleh dimasukkan dalam catatan akuntansi sebagai persediaan barang oleh perusahaan pembeli pada neraca akhir tahun.

 

Cara Mengaktifkan Fitur Freight pada SAP Business One


Pertama, Buka aplikasi SAP Anda lalu pilih Administration > System Initialization > Documment Setting. Selanjutnya lihat bagian “Manage Freight in Documents” lalu checklist untuk dapat mengaktifkan Freight pada Dokumen.




Kedua, Setelah berhasil melakukan hal ini saat Anda melakukan transaksi penjualan atau pembelian akan muncul biaya Freight saat pembuatan dokumen transaksi.


 

Bagaimana Melakukan Set Up terhadap Freight ini


Pertama, pilih bagian Administration > System Initialization > Documment Setting >Tab General. Selanjutnya klik bagian “Freight – Set Up”, hingga muncul tampilan layer seperti berikut.




Kedua, lakukan setting pada halaman tersebut dengan keterangan-keterangan berikut :


·       Name : Isi dengan Nama dari jenis Freight

·       Revenue Account : Account Freight yang digunakan pada dokumen penjualan

·       Expense Account : Account Freight yang digunakan pada dokumen pembelian

·       Output Tax Group : Jenis pajak keluaran pada Dokumen Penjualan

·       Input Tax Group : Jenis pajak masukan pada Dokumen Pembelian

·       Fixed Amount – Revenues : Nilai Default Freight pada Dokumen Penjualan

·       Fixed Amount – Expenses : Nilai Default Freight pada Dokumen Pembelian

·       Gross Freight : Bila Anda checklist fungsi ini maka pajak akan masuk ke nilai Freight

·       Wtax Liable : Freight dapat dikenakan PPh

·       Distribution Method : Metode distribusi nilai Freight

a)    None : Freight tidak didistribusikan ke baris item pada dokumen

b)    Quantity : Freight akan didistribusikan mengikuti proporsi Quantity di setiap baris item

c)    Volume : Freight akan didistribusikan mengikuti proporsi Volume di setiap baris item

d)    Weight : Freight akan didistribusikan mengikuti proporsi Weight di setiap baris item

e)    Equally : Freight akan didistribusikan rata di setiap baris item

f)     Row Total : Freight akan didistribusikan mengikuti proporsi nilai di setiap baris item

·    Drawing Method : Metode pengambilan nilai Freight pada dokumen saat di-copy ke dokumen selanjutnya

a)    None : Freight tidak diambil dari dokumen sebelumnya

b)  Quantity : Freight akan diambil sesuai Quantity Item yang di-copy ke Dokumen Selanjutnya

c)    Total : Freight akan diambil sesuai Nilai yang di-copy ke Dokumen Selanjutnya

d)    All : Freight akan diambil semua ke Dokumen Selanjutnya

·     Stock : Apabila dicentang maka Nilai Freight akan menambah nila Inventory

·  Last Purchase Price : Apabila dicentang Nilai Freight akan menambah Harga Pembelianterakhir saat AP Invoice dibuat.

·   Distr. Rule : Menentukan Distribution Rule yang akan terhubung pada nilai Freight yang dikenakan pada Dokumen

·     Project : Menentukan Project khusus yang akan terhubung pada nilai Freight yang dikenakan pada Dokumen

Ketiga, Lengkapi pengaturan Freight sesuai dengan kebutuhaan. Lalu klik Update

 

Berikut merupakan penjelasan dari Freight pada SAP Business One. Simak artikel menarik seputar fitur-fitur lain yang ada di SAP Business One. Stay Tune