DP adalah (Down Payment) yaitu biaya yang
harus dibayarkan secara tunai di awal saat Anda ingin membeli barang secara
kredit. Kebanyakan orang mengambil langkah kredit ketika ingin membeli barang
dengan harga mahal seperti kendaraan atau rumah.
Besarnya DP yang harus dibayarkan diambil
dari sebagian harga total sebanyak 15-50%. Dengan kata lain, DP termasuk dalam
harga pembelian dan bukan biaya terpisah. Kemudian, sisa dari total harga tersebut
akan dibayarkan dengan cara kredit atau cicilan.
Salah satu hal yang membedakan Dwonpayment dan
Termin, adalah sudah atau belumnya terjadi serah terima barang. Pembayaran
sebagian biaya di awal akan tetapi belum terjadi serah terima barang maka dapat
disebut downpayment. Sebaliknya, jika pembayaran pertama itu dilakukan setelah
barang diberikan, maka bisa disebut sebagai pembayaran termin pertama.
Adalah suatu keadaan dimana vendor atau
customer mengajukan permohonan pembayaran uang muka yang akan dilakukan pada
waktu tertentu. Pada SAP dalam pembuatan suatu transaksi Downpayment Request
tidak akan menghasilkan suatu jurnal entry. Sehingga dokumen A/R Down Payment
Request dan A/P Downpayment Request berdasarkan transaksi Purchase Order atau
Sales Order maka status Base Document tersebut tidak akan menjadi Close. Down
Payment Request tidak menghasilkan posting pada stok.
Adalah suatu keadaan dimana vendor mengirim
atau customer meminta penagihan uang muka. Pada SAP Ketika dokumen A/P Down
Payment Invoice atau A/R Down Payment Invoice dibuat, maka akan terbentuk
jurnal entry yang tidak akan mempengaruhi nilai inventory. Anda bisa membuat A/P
Down Payment Invoice atau A/R Down Payment Invoice berdasarkan dari Purchase
Order atau Sales Order seperti halnya membuat A/P Invoice.
Berikut merupakan penjelasan dari Downpayment
Request VS Downpayment Invoices. Simak artikel menarik seputar fitur-fitur lain
yang ada di SAP Business One. Stay Tune